Tolitoli TABEnews | Balai Penanganan Jalan Nasional (BPJN), wilayah Tolitoli dinilai lambat menangani poros Bambuan.
Akibatnya, di poros itu dijadikan objek berbayar bagi setiap kendaraan yang melintasi.
“Ayo pa. Banyak lubang itu. Mari kami pandu,” ujar seseorang yang berdiri seakan menghadang kendaraan yang akan melintas.
Begitulah praktek warga yang menawarkan jasa pandu kendaraan di poros tersebut.
Berapa, ya se ihklasnya. Bisa Rp 5000 atau Rp 10 ribu, ujar seorang yang semalam memandu kami, kata Abri.