Bangkit, Tabenews.-
Mahasiswa Program Studi Sejarah FKIP Untad sebanyak 93 orang yang mengambil Mata Kuliah Sejarah Lokal Sulawesi Tengah pada tanggal 31 Mei 2022 turun lapangan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli.
Mahasiswa Sejarah yang melakukan Kuliah Kerja Lapangan (PKL) didampingi oleh Dosen Penanggungjawab Mata Kuliah DR. Haliadi-Sadi, Ph.D hingga tanggal 5 Mei 2022.
Dosen yang turut menyertai adalah Ismail Syawal, M.Pd., Windayanti, M.Pd. dan 6 kakak senior yg menjadi pendamping lapangan.
Tujuan utama PKL ini adalah membuktikan teori sejarah lokal dalam rangka melihat perkembangan 9 desa di Kecamatan Dampal Selatan. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah sejarah akan melacak sejarah desa di 9 Desa di Kecamatan Dampal Selatan yang menjadi lokasi penelitian.
Selain itu, kebudayaan dan peradaban masyarakat Dampal Selatan yg tersebar di 9 desa, yakni: Desa Kombo, Abbajareng, Tampiala, Lemba Harapa, Soni, Paddumpu, Lempe, Bangkir, Puse Kec Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli
Haliadi-Sadi, Ph.D selaku penanggungjawab mata kuliah menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa ke desa adalah bentuk implementasi dari merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Selain itu, mahasiswa yang telah belajar teori sejarah lokal akan mengimplementasikan ilmunya di Desa dan dapat melaporkan Sejarah Desa untuk membantu administrasi Desa.
Mahasiswa yang berjumlah 93 orang ini dibagi dalam 10 kelompok yang didampingi oleh 6 orang pendamping lapangan dan 3 orang Dosen. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 31 Mei hingga 5 Juni 2022 diterima secara resmi oleh Camat Dampal Selatan Bapak Chaeruddin, SE. memberikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Tadulako.
Bapak Camat Dampal Selatan menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa sangat membantu pemerintah desa di 9 desa Kecamatan Dampal Selatan.
Selain itu, kami membutuhkan kerjasama yg baik di antara kita Universitas Tadulako dengan Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli.
Kedatangan mahasiswa merupakan bukti bahwa mahasiswa masih memiliki kepekaan sosial kemasyarakan di era new normal seperti sekarang ini.sy/fb