Sulteng, Tabenews.com
Lembaga Litbang (Penelitian dan Pengembangan) mesti mendukung pengembangan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) dengan riset dan inovasi.
“Tolong Litbang dilibatkan supaya ada varitas baru dari persilangan sapi Donggala dengan sapi Bali, kelapa kita dikawinkan supaya ada (varitas) kelapa berbuah banyak tapi pohonnya pendek, jadi cari varitas unggul Kita ke depan,” kata Gubernur H. Rusdy Mastura.
Penegasan tersebut ditegaskan gubernur Rusdy Mastura, saat pembahasan kesiapan KPN di kantor Camat Dampelas, Kabupaten Donggala, pada Senin (5/9/2022).
Hadir di acara, Bupati Donggala Dr. Kasman Lassa, MH, OPD teknis provinsi dan Donggala serta Tenaga Ahli Ridha Saleh.
Selain itu, kehadiran gubernur untuk meninjau lokasi KPN yang waktu dekat ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo.
Menurut gubernur, walau ada daerah lain yang lebih unggul pertaniannya tapi KPN justru ditetapkan di Sulteng yang secara geostrategis berhadapan ke IKN.
Gubernur berharap, KPN harus benar-benar siap menyambut IKN, baik secara pertanian dengan tersedianya varitas unggul dan infrastruktur memadai.
Seperti layanan kapal Roro dengan rute Tawau, Tolitoli, Tambu dan Kota Donggala yang diharap bisa melayani penumpang pergi pulang tiap hari.
“Jadi masyarakat Kita bisa bawa tomatnya (hasil tani) ke Kalimantan, dia jual pagi, malam bisa pulang,” Gubernur Rusdy memimpikan.
Dengan prospek itu maka gubernur optimis bahwa Donggala adalah pintu menuju kesejahteraan yang harus dikerjasamakan.
“Tolong Pak Bupati jadikan mana kecamatanmu yang kosentrasi untuk pangan, mana untuk ternak, buah dan ke depan Saya mau Donggala jadi 3 kabupaten,” sisip gubernur untuk memekarkan Donggala supaya bertambah maju.
Sementara Kepala Bappeda Dr. Ir. Christina Sandra Tobondo, MT memaparkan bahwa total areal KPN mencapai 30 ribu hektar dengan wilayah mencakup Donggala, Sigi, Poso, Parigi Moutong dan Tolitoli.
Dari 30 ribu itu lanjutnya, 200 hektar dirintis sebagai titik nol KPN, berpusat di Dampelas.
Saat ini BPN sedang menginventarisir untuk redistribusi lahan saat peresmian nanti.
Terkait kesiapan menuju lokasi titik nol, Ia laporkan pengerjaan akses jalan sepanjang 9,8 Km oleh Dinas Bina Marga hampir 100 persen selesai.
“Sudah terbuka jalan masuk, jadi tidak seperti yang lalu Bapak masuk,” lapornya tentang akses masuk yang sudah lebih baik.
Sedangkan untuk sumber air, pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) telah mengaliri dua titik ke lokasi.
“Kalau semua sudah siap, Dinas TPH (Tanaman Pangan dan Hortikultura) dapat langsung running,” ujarnya untuk mulai ditanami.
Usai pembahasan, gubernur dan rombongan terbatas naik helikopter untuk meninjau titik nol KPN dari udara.
*(Ro Adm Pimpinan Setdaprov Sulteng)*/ *Mardi*