Buol Tabenews.com – Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional (HARDIKNAS) Front Parlemen Jalanan yang tergabung dari beberapa organisasi mahasiswa dan pemuda, menggelar aksi terkait pendirian perguruan tinggi di kab. Buol. Kamis (2/5/2024).
Aksi dari Front Parlemen Jalanan merupakan aksi yang ke sekian kalinya dengan tuntutan yang sama, di samping itu, perjuangan pemuda mahasiswa di kab. Buol terkait tuntutan pendirian perguruan tinggi dimulai sejak tahun 2017 lalu. Dan setiap peringatan (HARDIKNAS) pemuda mahasiswa tersebut bergabung serta membentuk aliansi untuk menyampaikan tuntutan yang sama.
Aksi yang digelar oleh Front Parlemen Jalanan pada tanggal 2 Mei 2024 kali ini, diikuti oleh dua organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cab. Buol dan Organisasi Perjuangan Rakyat (OPERA). Serta beberapa pemuda/mahasiswa.
Arman A. Hala, selaku koordinator lapangan (Korlap Aksi) menyampaikan pada orasinya bahwa, “setiap daerah harus memiliki perguruan tinggi entah perguruan tinggi negeri maupun swasta, hal ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap putra-putri daerah dalam dunia pendidikan khususnya pada perguruan tinggi.
“Jika pemerintah daerah terlalu mengabaikan persoalan perguruan tinggi, maka kami menilai bahwa pemerintah daerah begitu takut dengan adanya mahasiswa didalam daerah ini, sehingga mereka lebih leluasa untuk terus membodohi rakyat dalam hal apapun”. Tegas Arman…
Sri Ainun, Salah satu orator perempuan, tidak ingin ketinggalan moment untuk menyampaikan keresahan serta keluhannya terkait tidak adanya perguruan tinggi di kab. Buol.
“Pemerintah daerah, dari tahun ke tahun hanya memberikan janji tentang pendirian perguruan tinggi, tetapi hingga saat ini belum juga ada realisasinya” katanya dalam orasi.
Apabila pemerintah berjanji yang kemudian tidak ditunaikan maka itu merupakan salah satu bentuk kebohongan. Dengan begitu, pemerintah merupakan salah satu penyebar hoax terbesar yang pernah ada. Pungkas Sri Ainun.
Pada aksi tersebut, pihak DPRD menerima kehadiran Front Parlemen Jalanan, meskipun hanya diterima oleh satu orang anggota DPRD dari Komisi 1, tetapi pihak DPRD akan menjadwalkan kembali Rapat Dengar pendapat (RDP) bersama pemerintah daerah serta anggota DPRD yang lainnya.
Saya tidak bisa mengambil keputusan, karena itu bukan wilayah saya, yang berhak mengambil keputusan adalah pimpinan DPRD. Ucap Srikandi
Oleh karena itu, kita akan jadwalkan kembali pertemuan kita agar pimpinan DPRD dapat hadir beserta dengan Pemerintah daerah yang ada kaitannya dengan perguruan tinggi. Tegas salah satu anggota DPRD Buol. Kata Srikandi.
Oleh karena itu, hasil yang disepakati oleh Pihak DPRD dan Front Parlemen Jalanan, pertemuan tersebut akan di agendakan paling lambat tanggal 14 mei 2024. tutupnya.
Salah satu massa aksi dari FPJ menyampaikan bahwa, pada tanggal 14 nanti, kami tidak ingin pertemuan tersebut hanya menghasilkan pertemuan lagi dan begitu seterusnya. Tegasnya
Kami ingin bahwa pertemuan nanti adalah yang terakhir kalinya tuntutan terkait pendirian perguruan tinggi ini kami suarakan. Agar pihak DPRD beserta Pemerintah daerah benar-benar dinilai memperhatikan Rakyatnya khususnya pada persoalan perguruan tinggi. tutupnya saat memberikan orasi.
Redaksi