Dr M Ahlis Djirimu P.hD
Palu– Pakar Ekonomi Universitas Tadulaku Dr M Ahlis Djirimu P.hD menyebutkan saat ini meskipun realisasi PAD Provinsi Suteng telah mencapai 1,4 T dalam dok P-RKPD tahun 2022. Namun disisi lain saat ini Nilai Tukar Petani (NTP) tergerus yang ditunjukkan NTP bulan Agustus 2022 hanya 99,89 poin turun 1,07 poin dari 100,96 yang berarti kesejahteraan petani menurun secara umum
Dijelaskan penerimaan PAD dalam dok RPJMD proyeksi Pendapatan di thn 2026 mencapai 9 T termasuk di didalamnya PAD berkisar 2-3 T. Satu dari beberapa asumsi dalam proyeksi PAD adalah Perusda telah menghasilkan dan dapat memberi kontribusi pada PAD.
“Peran Perusda kata dosen Fekon Untad Palu itu akan maksimal jika core of bisnis dari perusda tidak hanya pada pertambangan yang baru akan terlihat hasilnya dalam jangka panjang” kata M Ahlis Djirimu kepada koran Alasan.co Senin (5/9/2022)
Menurut Ahlis peran perusda harus juga mengambil peran dari produk-produk pertanianlah : pangan, hortikulura, perikanan yang sebenarnya lebih realistis untuk peningkatan PAD serta dapat berkontribusi bagi IKN, dengan catatan bukan membuka lahan baru seperti yang sedang direncanakan sekarang, tetapi memanfaatkan lahan-lahan yang telah siap di kabupaten yang masuk dalam Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Poso, Sigi, Tolitoli tanpa landclearing lagi. Selain itu, dalam KLHS, pada daerah-daerah tersebut daya dukung dan daya tampung air, dan pangan belum banyak terlampaui karena dialiri sungai-sungai besar.
Menurut Dr M Ahlis Djirimu ada dua hal yang perlu dipahami karena konteksnya berbeda. Pertama, PAD dari pertanian pangan dan horti, perikanan masuknya melalui komponen Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebagai PAD dari holding company PT. Pembangunan Sulteng yang bergerak di bidang di atas.
Kedua, NTP atau nilai tukar petani termasuk peternakan dan nelayan di didalamnya merupakan indeks yang terlahir dari nilai Rupiah yang dijual dan dibeli petani. NTP di atas 100 artinya petani dan nelayan sejahtera. Jika nilai yang dijual lebih besar dari nilai Rupiah yang dibeli, maka NTP naik, kesejahteraan petani-nelayan naik.
“Saat ini NTP tergerus yang ditunjukkan NTP Agustus 2022 hanya 99,89 poin turun 1,07 poin dari 100,96 yang berarti kesejahteraan petani menurun secara umum” kata M Ahlis Djirimu kepada koran Alasannews.online, Senin (5/9/2022)