Dakopemean, TABEnews.– Banjir yang menerpa Desa Galumpang Dakopamean Tolitoli adalah luapan sungai penyapu yang akibatkan puluhan rumah rusak, dimungkinkan dalam jangka waktu yang lama akan terjadi peristiwa tersebut.
Tapi bagaimana dengan nasib sekitar 50 kepala keluarga yang bermukim di pesisir pantai tepat di dusun PULEA hampir setiap bulan di terjang banjir ROB ketika air laut pasang, untuk saat ini sekitar 4 rumah pondasi roboh di terjang banjir rob, sementara Tembok pemecah ombak di bangun hanya 100 meter dari panjang pantai sekitar 2 kilometer,
Tembok 100 meter ini dua kali penganggaran yang bersumber dari Alokasi Dana Desa 2018 dan ADD tahun 2020,karena itu besar harapan dari warga agar pemerintah daerah khusus nya pemerintah provinsi Sulawesi tengah bisa tanggap untuk bisa anggarkan tembok pemecah ombak agar terhindar dari banjir rob setiap bulan.
Hartono 41 tahun salah satu nelayan yang pondasi rumah nya tergerus banjir ROB minta agar pemda Tolitoli maupun Provinsi bisa bangun tembok pemecah ombak
Mohon sampaikan keresahan kami nelayan pada pemerintah apalagi musim ombak, kata Hartono dengan tatapan kosong saat di temui di galumpang dusun Pulea pada senin (25/4/2022)
(Armen djaru)