Buol Tabenews.com – Masyarakat petani kelurahan Leok II kecamatan Biau Kabupaten Buol mengeluhkan kondisi jalan kantong produksi yang baru di kerjakan beberapa Minggu kemarin hancur parah di duga akibat kontraktor kerjakan asal jadi. Kamis (12/1/2023)
Akibat hancurnya akses jalan menuju kebun warga yang berada kelurahan Leok II, Kecamatan Biau,para petani kesulitan dalam mengunakan jalan tersebut sebab saat musim hujan jalannya licin dan timbunan material terbawa arus air hujan.
“Akibat ulah kontraktor yang di duga mengerjakan jalan kantong produksi asal jadi, kendaraan kami kesulitan menuju kebun sebab jalannya licin dan material timbunan terbawa arus air hujan. Coba lihat sekarang sulit kendaraan naik saat musim hujan” ujar Burhan, salah satu warga yang mengunakan jalan tersebut.
Minggu kemarin wakil rakyat sudah melihat langsung jalan ini dan beliau sampaikan bahwa jalan ini akan di perbaiki kembali tapi sampai sekarang tidak ada di perbaiki juga. Kata Burhan.
Yang sebelumnya telah diberitakan berdasarkan hasil investigasi di lapangan pada hari Selasa (3/1/2022) belum ada tanggapan serius dari dinas terkait.
Pasalnya Proyek yang di duga Pokok Pikiran DPRD (pokir) yang di titipkan di Dinas PUPR, Pemeliharaan jalan ke kantong produksi sepanjang 1 kilometer (km) itu terletak di Kelurahan Leok II, di kerjakan cuma asal jadi dan asas manfaatnya terhadap pertani tidak ada sebab jalan tersebut sulit di lalui.
“Proyek ini adalah realisasi dari Pekerjaan pemerilharaan Rutin Ruas Jalan Kelurahan Leok II ( Kantong Produksi, yang Nomor Kontrak : 620/62.A-16/SPK/BM-PUPR/2022, dengan Nilai SPK : Rp. 194.545.000.00, yang mengunakan Sumber Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2022 tersebut yang di kerjakan oleh CV. TRINI KARYA” olehnya warga menilai asal-asal di kerjakan dan Kualitas pekerjaannya tidak sesuai (tidak bagus) maka proyek tersebut hanya sia-sia.
Melihat kondisi jalan yang sulit di lalui oleh petani tersebut, Burhan berharap kepada kontraktor agar segera di perbaiki kembali karena jalan tersebut saat hujan masyarakat petani kesulitan melaluinya.
“Kami menegaskan kepada kontraktor atau dinas terkait agar sudi kiranya menindaklanjuti permasalahan ini dengan baik, kalau tidak ya kami akan laporkan ke kejaksaan soal jalan ini”. Tegas Burhan.
“jangan ada alasan karena proyek sudah selesai tapi coba turun dan lihat langsung kondisi jalan tersebut saat ini. Sebab kami lihat pekerjaan penimbunan cuma asal jadi” Tutup Burhan saat media jumpai di kebunnya.
Sampai berita ini di tayangkan pihak kontraktor belum juga melakukan kros cek di lapangan atau melihat langsung kondisi jalan tersebut.
Redaksi