Palu, Tabenews.- Kenaikan harga pupuk, membuat kerisauan bagi wakil rakyat–dprd–di Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Tolitoli, Jemy Yusuf bersama anggota melakukan koordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (31/5) di Palu.
Jemy mengatakan, selain harga pupuk yang mahal, kelangkaan juga jadi bahasan dalam pertemuan dengan dinas tersebut.
Wakil Ketua DPRD dan anggota diterima Kadis Tanaman Pangan Nelson Metubun di ruang kerja.
“Kami meminta agar pemerintah bermohon ke kementerian agar kuota yang tinggal sekira 35 persen itu ditinjau untuk ditambah.
Penuruan kuota pupuk bersubsidi ini, menurut Jemy dikuatirkan akan mempengaruhi produksi petani kita.
” Kita kuatir. Jangan sampai kekurangan kuota itu bisa mempengaruhi jumlah produksi petani,” ucap Jemy.
Pihaknya juga mendorong program pupuk organik sebagai bagian dari program sustitusi dari pertanian konvensional ke pertanian organik.
Hal ini kata politisi Golkar itu merupakan solusi mengatasi di tengah melonjak harga pupuk.
“Kita kuatir akan berimplikasi atau berdampak pada produksi padi petani,” pungkas Jemy.
Menurut dia, harus ada solusi perlindungan untuk petani sesuai amanah UU no 19/2019, dampak dari pengurangan pupuk bersubsidi dan kebijakan pembiayaan petani melalui KUR Sektor Pertanian.
Uu tersebut, mengamanahkan kehadiran pemerintah melalui instrumen perlindungan, imbuhnya.
Sebelumnya, Kadis TPH Tolitoli H Rustan Rewa SP MP juga melakukan koordinasi dengan dinas tanaman pangan provinsi Sulawesi Tengah. sy
