Buol, Tabenews.com – Surat Keterangan Berbadan Sehat (Suket) bagi Tenaga Kontrak P3K menjadi bahan perbincangan menarik di berbagai sosial media, Kabupaten Buol, salah satunya yang lagi ramai diperbincangkan mengenai tingginya biaya pembuatan Suket bagi Tenaga Honorer yang lulus PPPK.
Tenaga guru honorer yang dinyatakan telah Lulus pada program P3K mengalami kesulitan biaya dalam memenuhi persyaratan pemberkasan pada surat keterangan Kesehatan yang dinilai terlalu besar. Biaya yang dibayar, yakni dikisaran Rp.1 juta lebih untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan jasmani dan Rohani, kesehatan Jiwa, jantung, Mata, THT, bebas Narkorika, psicotropika dan lain sebaginya di RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol.
Hal ini telah di muat pada salah satu grup sosial media Facebook yakni “ Kabupaten Buol” terkait biaya pengurusan Suket bagi tenaga guru Honorer yg telah lulus P3K mengcekik dan tidak pada ambang batas kewajaran.
Seperti di ungkapkan Yudit Tarakuku pada tulisannya dimedia Facebook, pengurusan suket pada hal bukan di buat di Rumah sakit swasta, tetapi di Rumah sakit pemerintah yang seyogianya ini perlu memikirkan tingkat ekonomi masyarakat kabupaten Buol yang kurang mampu.
“Bapak Bupati dan segenap pengelolah Rs Mokoyurli Buol, mungkin hanya hilang kesadaran atau lupa bahwa Rumah sakit Mokoyurli adalah Rumah sakit Pemerintah, bukan Rumah sakit Swasta yang bisa mengatur seenaknya sendiri,” ujarnya.
“Bupati kita bukan Bupati swasta yang yg ditunjuk oleh Yayasan,Direkrur Rumah sakit dan pengelolah lainnya diangkat atas dasar SK bupati,demikian pula Bupati kita, bukan Bupati Swasta,yang ditunjuk oleh Yayasan, mereka di SK kan oleh pemerintah atas Representase Rakyat,dan dan digaji dari Uang Rakyat,sehingga tidak elok kalau ingin berbisnis dengan Rakyat,”ungkapnya.
Dia berharap semoga ini menjadi perhatian Pemerintah Khusnya Pihak Rumah sakit, sehingga untuk pembuatan suket bagi Tenaga Honorer Guru P3K bisa lebih terjangkau, sehingga persyaratan dalam pemenuhan NIP PPPK sesuai harapan yang ditetapkan.
Redaksi
