Buol Tabenews.com- Tema atau maskot peringatan Hutda Kabupaten Buol yang ke-23 mulai ramai terpasang dan terpampang di mana-mana pertanda HUTDA telah deket waktunya dan tentu saja tema ini sangat syarat dengan arti juga makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
Meskipun makna pada prasa pada kata “berdaulat” perlu mendapatkan penjelasan tentang terminologinya…..?????
Namun yang menjadi keprihatinan serta kesedihan kami adalah tinggal menghitung hari hajatan peringatan HUTDA yang ke 23 tahun sejarah berdirinya Kabupaten otonom Buol yang berdiri sendiri dengan terbitnya UU No 51 Tahun 1999.
Berganti beberapa kepala daerah sejak berdirinya Kabupaten Buol pada tanggal 12 oktober 1999 hingga sekarang tahun 2022 namun sayang “Buku Sejarah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Buol” tersebut tak kunjung ada sampai sekarang.
Entahlah kenapa kita yg katanya Kabupaten yang mandiri dan berdaulat sekedar menyatukan ide dan gagasan untuk menyusun buku sejarah tersebut nampaknya begitu enggan dan beratnya….???
Mumpung saksi hidup atau pelaku sejarah masih banyak yang masih hidup untuk di jadikan sumber sejarah PRIMER, demikian juga sumber sejarah SEKUNDER berupa dokumen masih ada pada mereka.
Sejarah adalah Rekonstruksi Peristiwa Masa Lalu untuk umat manusia, dengan di gulirkannya otonomi daerah sejarah menjadi tanggungjawab daerah masing-masing.
Kita sangat berkewajiban khususnya pemerintah daerah Kabupaten Buol sebagai wujud terima kasih kepada para tokoh pelopor perjuangan Pemekaran Kabupaten Buol yang telah berjuang dengan susah payah melalui tetesan keringat dan air mata sehingga alhamdulillah Buol menjadi Kabupaten Otonom yang berdiri sendiri.
Buku Sejarah sangat berharga bagi kita dan tentu saja generasi penerus di bumi POGOGUL sebagai pedoman dan petunjuk perihal ikhwal Pembentukan Kabupaten Buol.
Begitu pentingnya sejarah sehingga bpk Proklamator berpesan kepada seluruh anak bangsa, putra dan putri indonesia dengan istilah JASMERAH…..
