Gorontalo, Tabenews.com Kesatuan Aksi Mahasiswa Buol di Gorontalo (KAMB-G) menggelar Kegiatan perayaan dalam rangka memperingati hari Lahir Organisasi yang ke-19 tahun sekaligus hari Lahir Daerah Kabupaten Buol yang ke-23 Tahun.
Rangkaian memperingati hari Lahir Organisasi dan Daerah Kabupaten Buol tersebut, KAMB-G menggelar diskusi Ngobrol Pintar terkait isu kedaerahan serta memperkenalkan makanan Khas Daerah Kabupaten Buol yang bertempat di Jl. Durian, Kel. Tomulabutao Selatan, Kota Gorontalo, Sabtu (15/10/22).
Ketua KAMB-G Arwin Sinyor mengatakan, dirinya turut melihat dan merasakan keresahan masyarakat Buol dan Mahasiswa Buol yang berasa di Gorontalo berkaitan dengan berbagai macam aspek.
“Saya melihat dan merasakan keresahan-keresahan masyarakat Buol dan mahasiswa Buol yang berada di Gorontalo terkait adat budaya, pendidikan, politik, dan lingkungan daerah Buol.” Kata Arwin.
Menurut Arwin ada beberapa studi kasus yang tidak di perhatian oleh Pemda Kab. Buol diantaranya adat Budaya yang masih banyak mahasiswa dan masyarakat Buol belum memahaminya, khususnya Bahasa.
“Saya melihat ada beberapa studi kasus yang tidak di perhatikan oleh pemerintah daerah Kab. Buol. Yaitu, adat budaya yang tidak terlihat seperti bahasa Buol. Dalam bahasa Buol ini masih banyak mahasiswa dan masyarakat Buol yang masih belum paham terkait bahasa Buol, bahkan beberapa dalam kosa kata bahasa Buol ada dua arti.” Ungkap Arwin.
Arwin pula berharap, studi kasus tersebut bisa diperhatikan oleh Pemda dan mengambil langkah kongkrit dalam mengatasinya.
Arwin pun mendorong agar pemda Kab. Buol bisa memasukan adat budaya menjadi sebuah kurikulum belajar di sekolah dalam mengatasi persoalan itu.
“Jadi saya berharap studi kasus terkait adat budaya khususnya bahasa Buol di masukan dalam mata pelajaran. Karena memang yang kita takuti bersama jika tidak di masukan ke dalam mata pelajaran, putra putri daerah Kab. Buol akan buta dengan bahasa daerahnya sendiri bahkan akan sampai hilang jika di biarkan.” Pungkas Arwin
Di samping itu Arisaputra Batangale yang merupakan salah satu pemateri dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum KAMB-G mengungkapkan, dirinya melihat Kabupaten Buol masih menggambarkan Praktek-praktek Nepotisme yang belum terselesaikan.
“Kita ketahui bersama bahwa beberapa hari kemarin telah di Lantik nya PJ BUPATI BUOL, saya melihat situasi buol dalam perspektif politik, bahwa politik kabupaten buol menggambarkan Praktek-praktek nepotisme, tentunya praktek nepotisme ini saya tidak benarkan.” Ungkap Ari yang merupakan ketua Wilayah LMND Gorontalo.
Dengan harga tersebut, Ari berharap agar Penjabat Bupati Kabupaten Buol untuk bersikap netral dalam menjelang Pilkada 2024.
“Maka kemudian besar harapan saya kepada Pj bupati Buol untuk bersikap netral, jangan sampai akan ada kepentingan yang terselubung menjelang PILKADA 2024.” Harap Ari.
Selain itu Asrin R Suleman yang juga merupakan narasumber pada diskusi kedaerahan mengatakan, agar pemerintah lebih memperhatikan pendidikan di pelosok desa yang ada di Kabupaten Buol.
“Saya mendesak pemerintah daerah agar lebih memperhatikan pendidikan di pelosok pelosok desa yang ada di Kabupaten Buol agar cita cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai”. Ujar Asrin mantan ketua KAMB-G 2019-2020.
Asrin juga meminta agar dinas-dinas terkait harus mengevaluasi kinerja para pendidik demi memaksimalkan pendidikan yang bermutu.
“Kemarin Kita pernah melaksanakan kegiatan sosial edukasi di beberapa desa di kecamatan paleleh, dan kita mendapati di salah satu sekolah ada beberapa siswa kelas menengah pertama(SMP) tidak hafal pancasila,bahkan nama nama presiden dari masa ke masa tidak di ketahui.tentunya dalam kasus ini pemerintah harus lebih memperhatikan tentang proses pembelajaran untuk kemajuan sumber daya manusia.” Ujar Asrin
“Dinas – dinas terkait harus mengevaluasi kinerja tenaga pendidik untuk lebih memaksimalkan pembelajaran yang bermutu,agar sumber daya manusia di kab.buol dapat lebih memadai”. Tutup Asrin
Kesatuan Aksi Mahasiswa Buol Di Gorontalo sendiri merupakan organisasi kedaerahan yang bertempat di Provinsi Gorontalo. Red