Buol – Tabenews-online.com Salah satu Oknum Pengusaha lokal di Buol melakukan penimbunan BBM berSubsidi yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan Bahan Bakar Minyak di wilayah Kabupaten Buol.
Jika sebelumnya kelangkaan BBM di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah disebabkan oleh terputusnya akses jalur transportasi yang menjadi kendala dalam supply penyaluran, entah alasan apalagi yang menjadi penyebab kelangkaan sehingga situasi dan kondisi masih terus berlangsung hingga saat ini.
Keadaan ini makin diperburuk oleh adanya oknum-oknum yang sengaja melakukan penimbunan BBM bersubsidi yang notabene menyusahkan masyarakat kecil.
Demikian halnya dengan aparat penegak hukum, dari pantauan sejumlah awak media terkesan memberi ruang leluasa bagi para oknum penimbun, sehingga tidak salah jika hal tersebut menimbulkan berbagai persepsi dan tanda tanya di kalangan masyarakat.
Belum lama ini, wartawan dari beberapa media berhasil mendokumentasikan secara visual praktek pemindahan BBM jenis solar yang diduga akan digunakan dalam pekerjaan sebuah proyek, akan tetapi dokumentasi dan visualisasi praktek penimbunan ini bahkan tidak mendapatkan respon reaktif dari aparat penegak hukum.
“Kamis (19/5/22) kemarin, bersama teman-teman pers telah melakukan audiens langsung dengan bapak Kapolres Buol, dan beliau menyatakan akan melakukan penyelidikan berkenaan dengan oknum yang diduga melakukan penimbunan BBM, “ujar jurnalis Teropong, Anas
Namun lanjut Anas lagi, dokumentasi terkait masalah dugaan penimbunan BBM jangan sampai ditangani dengan proses penindakan yang lambat, dikarenakan oknum penimbun tersebut sudah beberapa kali kedapatan bahkan secara terang-terangan melakukan praktek pemindahan BBM dari tangki ke wadah jerigen dan tandon air yang berukuran jumbo.
Ironisnya jika hal ini tetap dibiarkan, dugaan keterlibatan aparat memang patut dipertanyakan.
Dipergoki wartawan saat sedang melakukan pemindahan BBM dari mobil Dumtruck ke sejumlah jerigen, oknum pengusaha berinisial (H) tersebut malah dengan enteng tantang wartawan, menyusul nada sinis dan dengan lantang mengatakan bila dirinya tidak takut dengan penindakan hukum.
“Kita nyandak pake Kapolres, kita nyandak pake Kajari, “ujar H dengan dialeg manado sambil menunjuk-nunjuk awak media, Kamis (19/05/2022).
Spontan saja hal tersebut menjadi tanda tanya besar mengingat dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ini, masyarakat Kabupaten Buol sedang mengalami krisis kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Diketahui, sekarang ini harga bahan bakar minyak jenis pertalite yang dijual eceran di Kabupaten Buol berada dalam kisaran harga 15 ribu rupiah per botol, bahkan harga tersebut bisa mencapai hingga Rp 25.000 dalam kondisi tertentu.**Rmb