TOLITOLI, TABEnews.- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tolitoli berkolaborasi dengan Aliansi Masyarakat Peduli Sandana, (AMPS ) turun kejalan menggelar Aksi damai untuk menyuarahkan dugaan praktek Mafia Tanah yang terjadi di desa sandana kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli.
Praktek ini diduga dilakukan oknum pemerintah Desa Sandana dan aparatnya. Sebab ditemukan bukti kuat ada aparat yang mendapatkan tanah lebih dari satu.
Anehnya ada nama siluman yang juga mendapatkan pembagian tanah negara sementara belasan warga masyarakat miskin yang layak untuk mendapatkan tetapi tidak diberikan oleh pemerintah desa sandana,” ungkap Andika selaku Korlap Aksi Senin ( 29/11/2021 )
Pengunjuk rasa, meminta kepada Kapolres Tolitoli, agar dapat mengusut tuntas persoalan dugaan mafia tanah yang ada di desa Sandana, yang semakin menjadi marak dan sangat di sayangkan pembagian tanah tersebut tidak tepat sasaran, kata Andika
Dari pantauan media di lapangan Waka Polres Tolitoli Kompol F Tarigan menerima langsung pengunjuk rasa di halaman Polres Tolitoli dimana massa aksi sebelumnya berkumpul di depan pintu utama polres Tolitoli.
Dalam orasinya Andika di hadapan Waka polres tolitoli sebelum meyerahkan langsung laporannya Andika dan perwakilan masyarakat sandana kartono agar polres tolitoli serius untuk mengusut tuntas dugaan mafia tanah yang terjadi di desa sandana.
Kami dari HMI dan Aliansi masyarakat Sandana akan mengawal terus persoalan ini hingga di tetapkan tersangka (Tsk ),” ungkap korlap.
Waka Polres Tolitoli Kompol F Tarigan saat menerima Pengunjuk rasa di halaman Mapolres mengatakan, sebelumnya kami atas nama polres tolitoli meminta maaf karna saat ini pak kapolres lagi tidak ada di tempat berhubung pak kapolres lagi di panggil untuk mengikuti rapat untuk kepentingan negara yang kaitannya dengan pulau – pulau terluar, ” Terang Waka Polres Tolitoli di hadapan pengunjuk Rasa.
Lebih jauh Waka Polres menambahkan , kami sudah mendengar apa yang tuntutan yang di sampaikan oleh Korlap dan kami akan mempelajari dulu, kalau itu ranahnya keperdata tentunya nanti ranahnya kekejaksaan dan pengadilan, tapi yakinlah Adik- adik apa lagi ini hak – hak masyarakat kita akan tetap mengawal bagaimana masyarakat merasa tidak terzolimi, apa lagi ada hal – hal yang sudah memang salah, yakinlah bahwa penegakkan hukum kita senang tiasa utamakan karna kita adalah negara hukum , jadi menyampaikan aspirasi itu tidak di larang jadi silakan saja selama itu di sampaikan dengan baik, karna aspirasi itu memang perlu di suarakan untuk kepentingan maayarakat.,” Tutup Waka polres tolitoli di hadapan Pengunjuk rasa sambil Korlap dan perwakilan masyarakat sandana menyerahkan bukti – bukti laporan kepada waka polres.
Di tempat terpisah saat pengunjuk rasa, mendatangi kantor kejaksaan negeri tolitoli, yang di terimah langsung oleh kejari Tolitoli Dedy Koerniawan ,SH,MH.yang sudah menanti pengunjuk rasa , dihadapan kejari tolitoli Korlap melakukan orasi, meminta kepada kejari tolitoli untuk dapat mengusut tuntas dugaan Mafia Tanah yang ada di desa sandana , dimana kebijakan pemerintah desa sandana sudah membuat resa masyarakat , akibat ulah kepala desa yang tidak lagi berpihak kepada masyarakat kecil,
Olehnya itu korlap berharap agar kejaksaan serius menangani kasus Mafia Tanah ini ,” Pinta korlap di hadapan kejari tolitoli.
Kejari Tolitoli, Dedy koerniawan,saat menjelaskan dihadapan pengunjuk rasa terkait kasus Tanah yang terjadi di desa sandana, yang kini lagi rame jadi pembicaraan, terus terang saya dapat informasi baru sedikit, itupun saya dapat dari badan pertanahan tolitoli, ,” jelas kajari di hadapan pengunjuk rasa
Lanjut kejari, dalam kasus mafia tanah kejaksaan dalam hal ini, memang mempunyai tem dalam pemberantasan Mafia Tanah, tetapi kita tidak menyidik, tapi untuk pelanggaran – pelanggaran pidana tetap di kepolisian kita hanya menggordinasikan mencari jalan keluar atau pemecah.sl