Luwuk, TABEnews.com — Forum KONI Kabupaten/Kota mengancam boikot penutupan Porprov IX, merupakan koreksi keras terhadap kinerja KONI Sulteng.
Ini sebuah gerakan nyata. Beberapa agenda yang harus dikerjakan namun tidak dijalankan KONI Sulawesi Tengah, kata Mansur selaku Ketua Forum.
Forum mendesak diadakannya Biding penetapan tuan rumah. Agar kemudian, dilakukan verifikasi baik administrasi maupun faktual.
Forum juga berkeinginan ada rekomendasi kepada Bapak Gubernur untuk dapat menetapkan tuan rumah Porprov 2026.
Hal itu terungkap saat sejumlah Pengurus KONI Kabupaten/kota yang tergabung dalam forum komunikasi melakukan Jumpa Pers, Kamis (15/12) di Sekretariat KONI Banggai.
Jumpa pers yang dihadiri 9 perwakilan KONI itu meminta KONI Provinsi Sulawesi Tengah untuk melaksanakan musyawarah penetapan tuan rumah Porprov x Sulteng.
Aq
Kami minta karena saat yang sudah daftar Morowali, Tolitoli dan syarat formil harus ada verifikasi faktual.
Penetapan harus melibatkan KONI Kabupaten/Kota, kecewa karena selalu di tertutup, forum mendesak KONI Sulteng yang dijadwal 8-9/12 tapi sampai hari ini tidak dilakukan serta tidak ada penjelasan.
Forum mendorong tuan rumah betul-betul siap sarana dan prasarana, jangan terulang seperti penetapan Parimo tuan rumah.
Putusan biding bagian dari Kabupaten/Kota sehingga kami akan minta evaluasi kinerja KONI Sulteng yang sampai hari ini belum memperjelas biding.
Morowali didorong untuk jadi tuan rumah sebagai Kabupaten baru untuk pembinaan olahraga di Sulteng, kata Mansur.
Kalau pataka penetapan tidak serahkan saat penutupan Porprov makan KONI Kabupaten/akan mosi tidak percaya.
Dr Tonang, jubir Forum menegaskan, morowali sudah menyiapkan diri bahkan Sekda Morowali sudah hadir di Luwuk, namun biding tidak dilaksanakan yang membuat kecewa KONI Morowali dan KONI Kabupaten/Kota.
Sebetulnya ada apa dengan KONI Provinsi sampai mengulur waktu pelaksanaan biding?.
Kepada calon tuan rumah Porprov ke X seharusnya sudah diserahkan pataka sebelum penutupan Porprov.
Kami akan boikot kegiatan KONI Provinsi jika ini tidak dilakukan biding sebelum penutupan Porprov IX tgl 17 /12 .
Perwakilan KONI Morowali, Ary sandi mengaku kalau saat pendaftaran mereka menyerahkan jaminan pendaftaran sebesar Rp 50 juta.
Ketua KONI Donggala, Asgar menilai KONI Provinsi telah menghambat proses bising.
Menurut saya KONI Provinsi telah menghambat proses bidding tuan rumah porprov, dengan mensyaratkan uang pendaftaran dan dan jaminan.
“Ini kan mengkebiri hak hak kabupaten lain untuk jadi tuan rumah. Tdk gampang mau cari uang 150 juta” jelasnya. sy
