Morowali, TABENEWS.com- Sebuah giat inspiratif sukses digelar di Cafe Kita, Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi pada Minggu (4-6-2023). Temu Komunitas (TUNTAS) seakan membuka paradigma baru tentang eksistensi komunitas yang ada di Bahodopi.
Puluhan Komunitas turut terlibat dalam giat ini diantaranya Pajero Owner Community (POC), Komunitas Gondrong Morowali, MAPALA Trungkeulahi, Komunitas Stand Up Indo Morowali, Komunitas Daeng Kurir Bahodopi, Komunitas Cantik Banget Loe (CBL) dan komunitas lainnya.
Dalam sesi Dialog Komunitas turut hadir Kaban Kesbangpol Kabupaten Morowali Drs. Bambang S. Soerojo, M.Si dalam pemaparannya menjelaskan bahwa “Dialog seperti ini harus rutin digelar minimal 3 bulan sekali, dikemas dalam dialog santai ditemani kopi dan jus menghadirkan banyak ide-ide cemerlang”ujar Bambang.
“Saya bersyukur bisa berada ditengah-tengah komunitas yang ada mari bersama Pemerintah kita follow up hasil dari Temu Komunitas ini, saya siap dampingi dan mengawal” tutup Bambang.
Narasumber berikutnya tentu saja Immanuel Tewel Relawan Lingkungan dan Kemanusiaan ini mengatakan “Sampah di Desa Labota bisa mencapai 64 Truk dalam setiap pengantarannya ke TPS ini seakan akan mengingatkan kita tentang darurat sampah dan penanganannya di Bahodopi”ujar Immanuel.
Founder Energi Muda Morowali yang juga Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Morowali (BPC HIPMI) serta Ketua Satuan Pelajar – Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA Morowali) Moh. Sadhak Husain, ZA., S.Ip mengatakan “Mari kita sugesti positif iklim di Bahodopi dengan memperkuat dan memberi ruang kepada Komunitas sejatinya komunitas adalah perkumpulan orang-orang yang tergabung dalam hobi dan kesukaan yang sama tanpa melihat asal daerah dan latar belakang yang ada. Dengan Komunitas kita bersatu tanpa ada labirin pemisah”ujar Sadhak.
“Jika isu besar dari dialog ini salah satunya adalah persampahan kenapa tidak kita gelar diskusi dan aksi langsung ditempat pengolahan sampah. Adapun hasil dari giat akan saya kawal bersama untuk dilaporkan ke Bupati Morowali dan Kaban Kesbangpol serta Immanuel siap mendampingi” tutup Alumni Universitas Pasundan Prodi Hubungan Internasional ini.
Yang sempat menjadi perhatian adalah disaat salah satu penanya bernama Nova mengeluarkan kegelisahannya tentang masalah sampah di Morowali. “Komunitas yang ada di Bahodopi sudah proaktif melakukan giat untuk mereduksi permasalahan sampah bahkan Perusahaan di lingkar tambang turut mensupport dengan armada sampah. Harusnya Pemda Morowali yang punya tanggung jawab besar akan hal ini tolong dampingi kami dengan aksi serta regulasi yang ada” tutup Nova.
Sesi sosialisasi pendaftaran ormas berbasis online oleh Kesbangpol ikut dipromosikan, pengenalan Komunitas dan foto bersama serta ditutup dengan Rapat Persiapan Giat Temu Komunitas dengan eskalasi yang lebih besar.
Acara ini dihibur oleh penampilan Stand Up Indo Morowali, Band MO Project ft Kisti ditemani hidangan makan minum dari Cafe Kita. Turut serta mensupport IQOS Makassar, PT. Satria Resifa Jaya dan Bank Sulteng Morowali.
Acara ini diharapkan bisa dilaksanakan secara berkesinambungan menghimpun komunitas dengan komposisi yang lebih besar lagi. Realitas komunitas di Bahodopi sejatinya sudah eksis hanya saja kurang terakomodir dan ini menjadi alasan kuat digelarnya Temu Komunitas (TUNTAS) oleh Founder Energi Muda Morowali. MS