Tolitoli, 13 September 2025 — Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) di Desa Bajugan, Kecamatan Galang, memasuki babak baru. Panitia resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi, menetapkan tiga nama calon yang berhak melaju ke tahap berikutnya: Intan Permatasari, S.Pd., Irnaini Irwan, dan Rosmawati, S.M.
Satu nama lain, Junaidi Tahir, harus terhenti di tengah jalan. Kendala administratif membuatnya gugur setelah gagal menyerahkan surat izin atasan meski sudah diberi kesempatan tambahan hingga lewat tengah malam. “Aturan harus ditegakkan. Kami sudah memberi kelonggaran, tetapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut,” tegas Ketua Panitia, Rosmadewi, S.P., dalam konferensi pers di Kantor PMD Kabupaten Tolitoli, Jumat (12/9).
Kegiatan pengumuman berlangsung dengan penuh perhatian publik. Sejumlah pejabat daerah hadir bersama awak media yang meliput jalannya proses. Panitia memastikan transparansi tetap dijunjung tinggi agar setiap keputusan tidak menimbulkan polemik berkepanjangan di masyarakat.
Yang menarik, ketiga kandidat yang lolos semuanya adalah perempuan. Fenomena ini dipandang sebagai cerminan perubahan wajah politik desa, di mana perempuan tidak lagi hanya menjadi pendukung, melainkan aktor utama yang siap memimpin. “Ini momentum penting bagi Bajugan,” komentar salah satu tokoh masyarakat yang ikut hadir.
Meski berada di level desa, kontestasi Pilkades kerap menjadi panggung politik paling dinamis. Persaingan antar calon sering kali lebih sengit dibanding pemilu tingkat kabupaten, sebab basis dukungan yang terlibat adalah keluarga, kerabat, dan tetangga dekat. Setiap langkah para kandidat dipantau ketat oleh warga.
Rosmadewi juga mengingatkan agar masyarakat menjadikan pemilihan ini sebagai pesta rakyat yang damai. “Mari kita menjadi pemilih cerdas, jujur, dan adil. Jangan biarkan perbedaan pilihan menumbuhkan kebencian,” ujarnya. Pesan ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga persatuan di tengah kompetisi politik desa.
Kini, mata publik Bajugan tertuju pada tiga nama tersebut. Pertarungan bukan hanya soal siapa yang akan menduduki kursi kepala desa, tetapi juga tentang bagaimana pemimpin baru mampu menjawab ekspektasi warga, menguatkan persatuan, dan membawa perubahan nyata bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Fajrin/tabenews