Toli-Toli, 14 Oktober 2025 — Di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu gizi dan kesehatan anak, Wakil Bupati Toli-Toli, Moh. Besar Bantilan, membuka secara resmi kegiatan Talk Show bertajuk “Stunting dan Problematikanya serta Bagaimana Mengatasinya” yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Toli-Toli di Hotel Mitra Utama, Selasa pagi.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WITA itu menghadirkan sekitar 50 peserta, terdiri dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, mitra kerja pemerintah, mahasiswa, Forum GenRe, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), serta para penyuluh keluarga berencana. Para peserta terlihat antusias mengikuti diskusi yang memadukan paparan ilmiah dengan pengalaman lapangan dalam menekan angka stunting di daerah pesisir utara Sulawesi Tengah tersebut.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bantilan menegaskan bahwa persoalan stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan juga masalah masa depan daerah. “Anak yang tumbuh tidak optimal berarti potensi daerah juga berkurang. Kita berbicara tentang generasi penerus, tentang kemampuan kita membangun Toli-Toli yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujarnya di hadapan peserta.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi dan partisipasi masyarakat dalam mengubah perilaku gizi keluarga. Menurutnya, program intervensi pemerintah harus disertai kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan sehat, sanitasi yang baik, serta pemeriksaan kesehatan ibu dan anak secara rutin. “Pemerintah bisa menyediakan program, tapi perubahan sejati lahir dari kesadaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DP2KB Toli-Toli menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya evaluasi dan penguatan strategi penurunan angka stunting di tingkat kabupaten. Ia menyebutkan bahwa meski tren stunting di Toli-Toli menunjukkan penurunan dalam dua tahun terakhir, tantangan terbesar masih terletak pada pemerataan informasi dan akses layanan gizi di wilayah terpencil.
Para pembicara dalam talk show ini menghadirkan perspektif lintas disiplin, mulai dari kesehatan masyarakat, pendidikan keluarga, hingga peran komunitas lokal dalam menumbuhkan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Diskusi interaktif yang berlangsung lebih dari dua jam itu menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk penguatan peran penyuluh KB di tingkat desa dan peningkatan kampanye gizi di sekolah.
Dengan semangat gotong royong sebagai landasan, Pemerintah Kabupaten Toli-Toli berharap kegiatan ini menjadi titik tolak bagi gerakan bersama menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. “Kita ingin menjadikan Toli-Toli bukan hanya bebas stunting, tapi juga menjadi daerah yang melahirkan generasi unggul,” pungkas Wabup Bantilan.
