Buol Tabenews.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Buol akan di gelar. Berdasarkan ketetapan pemerintah, Pilkada dilaksanakan pada November 2024 mendatang.
Menjelang pesta lima tahunan tersebut, di kabupaten Buol sendiri kini banyak sejumlah nama calon Bupati yang diprediksi mencalonkan diri. Mulai kalangan politisi, birokrasi, profesional maupun pengusaha.
Nama-nama tersebut merupakan mereka yang tidak asing lagi didengar di kalangan masyarakat. Terlebih lagi, sebagian besar dari mereka berada dalam pemerintah, baik di eksekutif maupun legislatif.
Dari sejumlah nama bakal calon pemimpin buol, terdapat satu tokoh pemuda. Dia adalah pengusaha muda dan sekaligus CEO NAS Media yaitu Nur Amin Saleh, S.Psi., M.H, dicantumkan dalam daftar kandidat calon Bupati.
Melihat hadirnya sosok anak muda pada kontestan Pilkada buol, mendapat respon positif dan Restu berbagai pihak. Salah satunya adalah Tokoh Buol dan juga Mantan Bupati ke-dua bapak H. Abdul Karim Hanggi.
H. Abdul Karim Hanggi adalah salah satu tokoh pejuang buol dan sekaligus mantan bupati buol ke-dua memberikan restu terhadap Nur Amin Saleh untuk maju sebagai salah satu calon bupati buol pada pilkada serentak bulan November 2024 nanti.
H. Abdul Karim Hanggi berpendapat, kehadiran anak muda di Pilkada akan membuat keberagaman pilihan. Menurutnya, beragamnya pilihan adalah satu hal baik untuk buol. Karena selama ini cenderung mendorong mereka yang cukup usia.
Melihat dengan lahirnya calon anak muda mendapatkan respon dari Abdulah Kawulusan dan sekaligus mendampingi dalam mendaftarkan diri di beberapa partai politik.
“Saya pikir ini adalah hal yang baik untuk mendorong anak muda sebagai calon bupati buol, dimana masyarakat buol punya pilihan beragam, tentunya kami sebagai tokoh buol melihat bahwa Nur Amin Saleh siap membawa buol kearah yang lebih baik lagi, apa lagi saat ini ada restu dari orang tua kita yaitu bapak H. Abdul Karim Hanggi ” ucap Abdullah Kawulusan dikonfirmasi wartawan, senin(6/05/2024), sore.
Dia menyebut, terhadap mereka yang senior, tentu saja ada kelebihan dalam tanda kutip punya pengalaman. Namun, orang muda juga banyak kelebihannya pada sisi lain.
“Sekali lagi, saya pikir ini sesuatu yang perlu didorong, sehingga ada banyak pilihan. Kita perlu pahami, sekarang milenial jumlahnya banyak, walupun tidak mesti milenial memilih yang muda,” sebutnya.
Menyangkut analisa pilihan para milenial, Abdullah Kawulusan menilai bahwa orang muda juga pilihan, apalagi pemilih pemula. Kecenderungan mereka akan mengidentifikasikan karena sosok.
“Jadi, keberagaman memang mesti harus disajikan, seperti usia muda dan sosok-sosok yang memang memberikan banyak pilihan bagi masyarakat. Ini merupakan pendidikan politik yang baik bagi buol,” tutupnya.
Redaksi
