Tolitoli, Sulawesi Tengah — Dalam suasana penuh penghargaan dan kebersamaan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menandai langkah penting menuju arah pembangunan hukum daerah yang lebih progresif. Pada Jumat malam (31/10), di ruang sidang utama Suwot Lipakat, Bupati Tolitoli Hi. Amran Hi. Yahya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh fraksi DPRD atas dukungan terhadap tiga rancangan peraturan daerah (Ranperda) yang akan segera dibahas lebih lanjut.
Bupati Amran menyebut dukungan politik dan moral dari para wakil rakyat bukan sekadar bentuk persetujuan administratif, melainkan wujud nyata dari semangat kolaborasi antara eksekutif dan legislatif. “Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Fraksi DPRD Kabupaten Tolitoli atas apresiasi dan dukungan yang tulus terhadap tiga Ranperda ini,” ujar Amran dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan peserta sidang.
Rapat paripurna tersebut tidak hanya menjadi ruang formal penyampaian jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD, tetapi juga forum strategis untuk mempertemukan dua arus inisiatif kebijakan: usulan pemerintah daerah dan rancangan inisiatif dari DPRD sendiri. Dalam kesempatan itu, turut dibahas pula dua Ranperda inisiatif DPRD yang sebelumnya telah mendapatkan tanggapan resmi dari pihak eksekutif.
Di tengah dinamika politik daerah yang sering kali diwarnai perbedaan pandangan, kesepahaman antara Pemkab dan DPRD Tolitoli kali ini menjadi simbol penting. Amran menegaskan bahwa semangat gotong royong harus menjadi fondasi dalam setiap keputusan politik. “Tolitoli hanya bisa maju jika setiap keputusan diambil dengan niat tulus untuk rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok,” tegasnya.
Sementara itu, pimpinan DPRD Kabupaten Tolitoli menilai respons pemerintah daerah terhadap pandangan fraksi-fraksi menunjukkan sikap terbuka dan konstruktif. Beberapa anggota dewan menyebut, proses pembahasan berikutnya akan difokuskan pada penyempurnaan substansi hukum agar setiap pasal dari ketiga Ranperda benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat.
Pengamat kebijakan daerah menilai langkah sinergis ini sebagai momentum yang jarang terjadi di level kabupaten. “Ketika eksekutif dan legislatif seirama dalam menyusun regulasi, itu pertanda adanya kematangan politik dan kesadaran institusional yang kuat,” kata seorang akademisi lokal dari Universitas Madani Tolitoli.
Di akhir rapat, suasana hangat terasa ketika seluruh peserta berdiri menyanyikan lagu daerah “Tolitoli Maju Bersama.” Di luar gedung, malam tampak tenang—seolah mencerminkan harapan baru akan masa depan pemerintahan yang lebih harmonis dan responsif terhadap aspirasi rakyat.
