Tolitoli – Isu pelayanan mutasi kendaraan bermotor di Kantor Samsat Tolitoli menjadi sorotan publik setelah beredarnya sejumlah unggahan di media sosial yang menyebut puluhan warga Tolitoli resah akibat lambatnya proses administrasi mutasi kendaraan.
Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa para pemilik kendaraan telah melengkapi seluruh persyaratan, mulai dari pemeriksaan fisik, kelengkapan berkas, hingga pembayaran administrasi. Nama Aipda Zebriawan, yang menjabat sebagai Baur Mutasi sejak Juni 2025, ikut disebut dalam keluhan warga.
Menanggapi pemberitaan di media sosial, media ini menemui Aipda Zebriawan, mantan Baur Mutasi Samsat Tolitoli, pada Rabu malam (15/10/2025) sekitar pukul 20.23 Wita. Ia membenarkan bahwa dirinya saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh Seksi Provost Polres Tolitoli.
“Selama lima tahun saya bertugas di Satlantas Polres Tolitoli, baru kali ini terjadi kelalaian yang menimpa saya,” ungkapnya dengan nada rendah.
Sebagai informasi, prosedur mutasi kendaraan di Samsat terdiri dari dua tahap utama, yakni mutasi keluar di Samsat daerah asal dan mutasi masuk di Samsat daerah tujuan. Proses ini dilakukan apabila pemilik kendaraan berpindah alamat ke luar kota atau provinsi.
Sebagian tahapan kini dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi SIGNAL (Samsat Digital Nasional) atau situs web Samsat masing-masing daerah. Namun, pemeriksaan fisik kendaraan dan pengambilan berkas tetap harus dilakukan secara langsung di kantor Samsat.
Syarat mutasi kendaraan mencakup STNK dan BPKB asli beserta fotokopi, KTP pemilik baru, kuitansi jual beli bermaterai, hasil cek fisik kendaraan, serta dokumen pendukung lain seperti surat persetujuan pengeluaran (SPPB) atau bukti pembayaran pajak, tergantung jenis dan domisili mutasi.
Menanggapi keresahan masyarakat, Zebriawan menyatakan siap bertanggung jawab sepenuhnya.
“Apa pun yang menjadi keresahan warga, saya siap mengganti uang administrasi seperti yang disampaikan pihak Provost. Segala bentuk sanksi yang diberlakukan akan saya terima dengan lapang dada,” ujarnya.
Ia menegaskan, sejak kecil dirinya dididik oleh orang tua yang juga seorang anggota Polri untuk selalu menjunjung kejujuran.
“Saya akui ada kelalaian dan saya siap bertanggung jawab. Saya memohon maaf kepada warga, kepada Kasat Lantas, serta kepada Kapolres Tolitoli selaku pimpinan saya,” tutup Zebriawan sambil tertunduk.
🟩 Penulis: Armen Djaru