Tolitoli, 1 November 2025 —
“Di periode terakhir saya, saya ingin mewariskan daerah ini tanpa bencana alam dan sosial,” tegas Bupati Tolitoli Amran Hi. Yahya, saat memimpin kegiatan penertiban bangunan di bantaran Sungai Lembah, Sabtu (1/11/2025).
Penertiban dilakukan pasca banjir yang melanda Kabupaten Tolitoli akibat meluapnya Sungai Lembah. Luapan air merendam sejumlah fasilitas vital di sepanjang aliran sungai hingga ke muara di kawasan pertokoan Malosong, Jalan Moh. Hatta, sepanjang hampir 500 meter.
Sejumlah titik terdampak di antaranya Mako Koramil 1305-14 Baolan, pasar tradisional Bumi Harapan, permukiman warga di sekitar bantaran sungai, serta Jalan Usman Binol yang sempat tergenang air. Kini, sisa genangan telah berubah menjadi debu tebal yang mewarnai udara di pusat kota Tolitoli.
Melihat kondisi tersebut, jajaran Forkopimda Tolitoli bergerak cepat. Ratusan personel dari Kodim 1305/Buol Tolitoli, Lanal Tolitoli, Polres Tolitoli, Satpol PP, serta teknisi dari Dinas PUPR turun langsung di lapangan bersama Bupati Amran Hi. Yahya. Mereka menertibkan bangunan yang berdiri di bantaran Sungai Lembah sepanjang 300 meter ke arah barat. Sekitar 300 rumah liar direncanakan untuk dibongkar demi memperlancar aliran air sungai.
“Kalau aliran Sungai Lembah kita perdalam, dan bangunan yang menutupi badan sungai kita singkirkan, saya yakin dampak hujan bisa diminimalisir. Genangan tidak akan lagi naik hingga ke pekarangan rumah warga,” ujar Bupati Amran.
“Cuaca ekstrem global juga berdampak ke daerah kita, Tolitoli. Yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya,” tambahnya.
Sementara itu, Dandim 1305/BT Letkol Inf. Aryanto Rolando, S.IP. menegaskan bahwa bangunan liar di bantaran sungai menjadi salah satu penyebab utama banjir. Ia berharap warga memiliki kesadaran untuk mendukung langkah pemerintah.
“Pemerintah daerah sudah mengambil keputusan untuk menertibkan bangunan liar. Tidak ada kata lain selain melaksanakan. Pemerintah provinsi pun sudah pernah meninjau langsung dan melihat sendiri penyebab banjir yang selalu berulang setiap musim hujan,” jelas Dandim Aryanto.
Bupati Amran juga menambahkan, pemerintah daerah bekerja siang dan malam memikirkan kenyamanan masyarakat.
“Kalau langit sudah mendung, hati kami ikut tegang. Bukan waktunya bersenang-senang. Karena itu saya berterima kasih kepada Kapolres, Dandim, dan Danlanal yang telah sejalan dalam satu hati untuk memajukan daerah tercinta ini,” ujar Amran penuh haru.
“Saya ingin mewariskan Kabupaten Tolitoli yang bebas dari bencana alam, bebas narkoba, dan siap dengan sistem yang kuat untuk masa depan,” tutupnya.
Laporan: Armen Djaru








