Toli-Toli, 29 Oktober 2025 — Aula Rumah Jabatan Bupati Toli-Toli pagi itu dipenuhi semangat kebersamaan dan harapan baru. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Toli-Toli resmi mengukuhkan Ibunda Guru dan perangkat organisasi masa bakti XXIII periode 2025–2030, dengan mengusung tema “Bersama PGRI dan Ibunda Guru, kita wujudkan kolaborasi tanpa batas untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan terbaik.” Sebanyak 30 pengurus baru dilantik dalam suasana penuh kehangatan dan kebanggaan.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran penting daerah, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Toli-Toli, Kepala Dinas BKPSDM, Kepala Dinas Pendidikan, serta para pengurus PGRI tingkat kecamatan se-Kabupaten Toli-Toli. Momen ini tak hanya menjadi seremonial pergantian kepengurusan, melainkan juga simbol komitmen baru untuk memperkuat peran guru sebagai pilar utama pembangunan sumber daya manusia di daerah.
Ketua PGRI Kabupaten Toli-Toli, Ahdal Suhada Abdullah, S.Pd, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara organisasi dan pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan serta peningkatan kompetensi guru. Ia mengapresiasi semangat para pengurus muda PGRI yang terus berinovasi melalui seminar daring dan luring secara mandiri. “Perempuan PGRI memiliki peran sentral dalam memperjuangkan hak-hak guru perempuan dan memperkuat solidaritas sesama pendidik,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Toli-Toli, H. Amran H. Yahya, dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus bersinergi dengan PGRI dalam membangun pendidikan yang inklusif dan berkualitas. “Amanah ini harus dijalankan dengan keikhlasan dan tanggung jawab. Pemerintah daerah siap mendukung setiap langkah PGRI dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan mutu pendidikan,” ucapnya dengan tegas, disambut tepuk tangan hadirin.
Pengukuhan ini juga menandai babak baru perjalanan PGRI Toli-Toli yang diharapkan menjadi motor penggerak kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan struktur kepengurusan baru, PGRI Toli-Toli diharapkan mampu menjawab tantangan zaman — mulai dari transformasi digital dalam pembelajaran hingga peningkatan kompetensi profesional guru.
Bagi para guru yang hadir, momentum ini bukan sekadar acara seremonial. Ia menjadi ruang refleksi atas peran pendidik sebagai agen perubahan sosial dan pembentuk karakter bangsa. Melalui kerja sama yang erat dengan pemerintah daerah, PGRI Toli-Toli diharapkan mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang adil, inovatif, dan berkelanjutan bagi seluruh anak di pelosok Sulawesi Tengah.
Di tengah derasnya arus perubahan dunia pendidikan, pengukuhan Ibunda Guru dan pengurus baru PGRI Kabupaten Toli-Toli menjadi penegasan bahwa pendidikan yang bermakna tidak hanya dibangun oleh kurikulum dan fasilitas, tetapi juga oleh semangat para pendidik yang bekerja dengan hati. Sebuah langkah kecil di Toli-Toli, namun dengan gema yang besar bagi masa depan pendidikan Indonesia.








