TABEnews Palu – Warga Sulawesi Tengah kini tak perlu khawatir lagi soal biaya berobat. Lewat program BERANI SEHAT, pemerintah daerah menjamin layanan kesehatan gratis bagi masyarakat, cukup dengan membawa KTP. Bahkan, mereka yang tak memiliki jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan yang terblokir akibat tunggakan iuran tetap bisa mendapatkan pelayanan medis.
“Ingat, tidak pilih-pilih penyakit dan tidak pilih-pilih rumah sakit! Pemerintah daerah yang akan menanggung biayanya,” tegas Gubernur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, dalam arahannya kepada para pemangku kepentingan kesehatan secara hybrid di Ruang Polibu, Kamis (6/3).
Fokus Pangkas Kemiskinan lewat Kesehatan dan Pendidikan
Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa dua faktor utama penyebab kemiskinan adalah tingginya biaya kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu, melalui program BERANI SEHAT, pemerintah ingin menghapus beban berat yang selama ini dirasakan masyarakat.
“Jika masalah kesehatan dan pendidikan diselesaikan, maka kemiskinan bisa ditekan secara signifikan,” ujarnya, mengingatkan keberhasilannya menurunkan angka kemiskinan di Morowali lewat kebijakan serupa saat menjabat sebagai bupati.
Di tengah tantangan efisiensi anggaran yang melanda berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, ia tetap meminta jajaran kesehatan untuk memprioritaskan program berbasis kebutuhan masyarakat.
“Susun saja program yang bagus, jangan dulu lihat uangnya. Yang penting sesuai dengan arah pembangunan daerah,” kata Gubernur, menyemangati insan kesehatan agar tetap berinovasi meskipun anggaran mengalami pemangkasan.
Wagub Reny Lamadjido Memimpin Eksekusi Program Kesehatan
Untuk memastikan program ini berjalan optimal, Gubernur menyerahkan eksekusi penuh BERANI SEHAT kepada Wakil Gubernur (Wagub) dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, yang memang memiliki latar belakang sebagai dokter.
“Semua urusan kesehatan dan eksekusi program ini langsung dikoordinasikan dengan Ibu Wagub,” instruksinya kepada jajaran Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Terobosan Besar untuk Layanan Kesehatan Sulteng
Program BERANI SEHAT tak sekadar memastikan warga bisa berobat gratis. Ada berbagai langkah strategis lain yang disiapkan untuk meningkatkan layanan kesehatan di Sulawesi Tengah, antara lain:
✅ Responsivitas Faskes dalam menangani pasien rawat inap dan rawat jalan lebih cepat.
✅ Peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur kesehatan di daerah.
✅ Pembangunan rumah sakit berkualitas internasional untuk pelayanan yang lebih inklusif dan adil.
✅ Pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) bagi masyarakat, termasuk ASN, berbasis hari ulang tahun.
✅ Eliminasi penyakit TB hingga 50% dalam 5 tahun ke depan.
✅ Peningkatan fasilitas rumah sakit kabupaten, dimulai dari RS Undata dan RS Madani sebagai proyek percontohan.
Gubernur berharap rumah sakit-rumah sakit pemerintah di Sulteng bisa dibenahi dan menjadi lebih berstandar tinggi dalam pelayanan kesehatan.
Dukungan Penuh dari Para Pemangku Kebijakan
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Sekprov Sulteng Dra. Novalina, M.M, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos, M.Si, Kadis Kesehatan dr. Komang Adi Sujendra, Sp.PD, perwakilan BPJS Kesehatan, direktur rumah sakit pemerintah dan swasta, serta insan kesehatan se-Sulteng.
Dengan program BERANI SEHAT, diharapkan tidak ada lagi warga Sulteng yang mengeluhkan kesulitan berobat karena masalah biaya. “Badai pasti berlalu, di balik kesulitan ada kemudahan,” pungkas Gubernur Anwar Hafid, optimistis bahwa program ini bisa menjadi tonggak sejarah baru dalam pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah.***














