Salrumpagang, TABEnews.com
Cerita Salrumpagang–Salumpaga–seakan tak habis. Kali ini soal sumur tua yang berair tawar, padahal letaknya dekat laut.
Akhir pekan ini, Sabtu (1/10) saya sempat mengunjungi sodara di Desa Salumpaga, Tolitoli Utara. Bukan hanya kali ini saya ke desa itu. Tapi, baru kali ini mendapatkan cerita baru yang tentunya menarik buat saya.
Apa itu?
Sebuah sumur tua yang dibuat oleh Belanda saat menjajah Indonesia, kini masih berfungsi bagus bukan hanya untuk mandi, juga untuk air minum warga dari sumur ini.
Sumur berukuran 120 cm X 120 cm dengan dalam sekitar 7 meter itu, dicor yang bagitu kokoh tak ada retak diusia yang mungkin sudah lebih seabad itu.
Dulu sumur ini untuk air wudhu karena letaknya berdekatan dengan semua mesjid pertama tama di desa tersebut.
Ajung warga setempat mengaku memanfaatkan air sumur itu selain mandi juga untuk air minum.
Iya, airnya tawar. Kami warga sekitar hanya minum dari air sumur itu, kata Ajung.
Meski tidak jauh dari laut, air sumur benar benar tawar. Dulu orang menggunakan timba untuk mengambil airnya. Kini mereka gunakan Daf sebagai alat penyedot sampai ke rumah mereka.
Menurut catatan media ini, di Tolitoli memang ada beberapa sumur yang dibuat oleh Belanda untuk kebutuhan air minum bagi warga.
Diantara di Salumpaga, di Nalu tapi sudah tidak difungsikan. Satu satunya yang berfungsi sumur di Salumpaga.