Buol, Tabenews.com – Terkait program one man one cow sebagai salah satu program Primadona pemerintah Daerah Kabupaten Buol tahun 2022, maka tentunya akan meningkatkan swasembada daging, tapi sayang itu hanya sebuah isapan jempol bagi yang tidak menerima sapi tersebut. (11/1/2023).
Seperti yang terjadi di dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten buol, yang saat ini lagi bergulir yang seakan-akan ada di duga permainan mata oleh mantan kadis pendidikan dan kebudayaan, dari rentetan kasus yang terjadi di dinas pendidikan dan kebudayaan sampai hari ini belum ada kejelasan.
Seperti yang dialami oleh salah satu ASN yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan Rusdi Douw dalam pernyataannya bahwa sampai hari dari tanggal 26 Juni 2022 atau kurang lebih 2 tahun 2 bulan belum memperoleh kejelasan atas sapi yang telah dibayar lunas dan sampai hari ini saya masih melanjutkan angsuran sampai bulan April 2023.
“Sejak kami suarakan lewat media dengan harapan ada upayah serius untuk membantu mengembalikan hak2 kami paling tidak sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas peran dan partisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah daerah yang konon katanya Primadona dan telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai pemangku eksternal. Justru saat ini kami di minta untuk membuat pernyataan untuk tidak menuntut ganti rugi sapi lebih dari jumlah yg ada pada nota pesanan yg dibuat 2 tahun silam” tutur Rusdi
Masih menurut Rusdi “sementara sapi2 milik ASN OPD lain sudah pada beranak dan hal itu sesuai perjanjian bahwa setiap calon induk yg di beli mulai akan beranak satu tahun setelah di beli dan saat ini sudah 2 tahun lebih”.
“Ketidak jelasan sapi kami ini di sebabkan pengelolah yang di beri tugas dan kewenangan dalam hal ini pak sekertaris sebagai penandatangan MOU dan Kadis yang menandatangani nota pesanan tidak mengelolanya dengan serius dan penuh tanggungjawab” tegas Rusdi
Bahkan mantan kadis sendiri dalam pelaksanaan program ini tidak membeli sapi sehingga konon menjadi salah satu sebab kerugian pihak penyedia. Mungkin juga ada beberapa Kadis yg tidak membelih sapi artinya tidak berpartisipasi dalam program one man one cow tapi mudahan pemerintah daerah sudah memberinya sanksi bukan malah memberi Apresiasi” Lanjut Rusdi
“Karena kebuntuhan hal ini kami sudah melaporkannya ke pihak penegak hukum. Dan kalaw pun ini tidak menunjukan hasil atas perjuangan hak hak kami biarlah Allah yg akan mengganti kerugian kami” Harap Rusdi
Mungkin ini terakhir saya menyuarakan perjuangan ini karena teman2 yang senasib dalam kerugian ini juga sudah mengikhlaskan sapinya menjadi tumbal demi nama baik daerah tercinta lripu bhuoyo koponunoto Taandanio. Tutup Rusdi.
Redaksi